Merah Putih Memanggil (2017)

Cerita dimulai dengan membajak sebuah kapal pesiar berukuran sedang Indonesia di wilayah Indonesia oleh teroris internasional. Seorang anggota awak ditembak mati di atas kapal karena pembangkangan. Empat anggota awak termasuk kapten bersama dengan tiga warga Perancis, satu warga negara Kanada dan satu warga Korea Selatan diculik dan dibawa ke suatu daerah di bagian selatan negara tetangga. Pemimpin penculik meminta tebusan dari negara-negara yang warganya diculik dan tentu saja termasuk Indonesia. TNI tidak bisa berbuat apa-apa karena teroris ada di negara lain / tetangga. Negara tetangga juga dikuasai oleh teroris ini karena Pemerintah mereka sendiri mengalami banyak masalah di negara ini. Namun, karena pendekatan Pemerintah Indonesia negara tetangga memberi izin dan kesempatan kepada TNI untuk memasuki daerah tersebut untuk membebaskan sandera terbatas dalam 2×24 jam. Untuk itu, TNI menciptakan rencana Operasi Bersama yang melibatkan semua Pasukan. TNI AD melakukan operasi / pengiriman tertutup dengan mengirimkan 1 tim Batalyon Kopassus Anti-Teroris yang dikerahkan pada saat jatuh bebas malam. Dalam keadaan siaga akan dibantu oleh pesawat tempur dari Angkatan Udara dan kapal perang angkatan laut di pantai dan operasi Kopaska atau Pasukan Kodok dan Batalyon Marinir untuk mendarat. Semua unit TNI ini akhirnya terlibat.