Tjoet Nja’ Dhien (1988)

Ditetapkan pada tahun 1896, “Tjoet Nja’ Dhien” merayakan salah satu pahlawan besar Indonesia yang berjuang untuk kemerdekaan dari Belanda. Umat Islam Aceh yang saleh, kota yang sejak dahulu berkembang sebagai pelabuhan perdagangan, terlibat perang sengit dengan Belanda. Tjoet Nja’ Dhien, janda seorang pemimpin pemberontak yang beroperasi di Aceh di Sumatera, mengambil alih kepemimpinan ketika suaminya Teuku Uma terbunuh dalam penyergapan. Kehadiran Dhien yang karismatik dan kekuatan bertahan hidup memotivasi penduduk setempat untuk bergabung dan kemudian melanjutkan perlawanan mereka terhadap Belanda. Terlepas dari hambatan pribadi, dia tetap berada di tengah perjuangan selama sepuluh tahun.